JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) telah melakukan koordinasi yang intensif dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait dengan tekanan yang ada di pasar saham.
"Kita dari pagi memperhatikan semua perkembangan. Kita melakukan koordinasi dengan OJK," kata Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi melalui sambungan telepon dengan Okezone, Jumat (28/2/2020).
Dia menjelaskan, pihaknya telah mengkaji semua opsi yang ada untuk merespons situasi di pasar saham.
 Baca juga: IHSG Anjlok, Bos OJK: Tenang Saja, Kita Sudah Punya Protokolnya
"Tapi kita tidak bisa selalu reaktif. Misalnya suspensi (pasar saham), eh jangan dikira gampang melakukan suspensi tersebut," jelas dia.
Tetapi, dia mengatakan, tidak ada negara yang bahkan mengalami pelemahan indeks saham lebih dalam dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang melakukan suspensi.
"Oleh karena itu, kita koordinasi dengan OJK untuk melihat alternatif-alternatif yang ada untuk menenangkan pasar," jelas dia.
Baca juga: Tekanan Mereda, IHSG Ditutup Turun 1,5% ke 5.453
Pergerakan IHSG hari ini sempat terjatuh sedalam 4%. Namun IHSG menguat kembali secara perlahan pada akhir perdagangan.
Pagi tadi, IHSG dibuka turun 163,87 poin atau 2,96% ke 5.371,82. IHSG terus berada di zona merah sepanjang perdagangan pekan ini. Kemudian siang harinya, IHSG sesi I ditutup semakin parah. Pasar saham 'kebakaran' hingga turun 223,7 poin atau 4,042% ke 5.311,961.
Untung saja, pada sore hari aksi jual saham mulai mereda. IHSG terkoreksi 82,99 poin atau 1,5% ke level 5.452,7 atau dibulatkan menjadi 5.453.
Baca Juga: 50 Tahun Berkarya, Indomie Konsisten Hidupkan Inspirasi Indomie untuk Negeri
Follow Berita Okezone di Google News
(kmj)