JAKARTA - Pemerintah akan mengeluarkan stimulus jilid II untuk memitigasi dampak virus korona terhadap ekonomi Indonesia. Paket tersebut akan segera dirilis.
Terkait hal itu, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia Rosan Roeslani meminta kepada pemerintah untuk merelaksasi aturan mengenai ekspor, lebih khusus impor. Karena pasokan bahan baku dari China tengah tertekan akibat merebak virus korona.
Baca Juga: Fakta-Fakta di Balik Diskon Pajak Besar-besaran, Siapa Saja yang Dapat?
"Jadi, ekonomi memang sedang tinggi, untuk ekspor dan impor memang harusnya ada relaksasi. Terutama impor, bahan baku dan penolong dimudahkan," kata dia di Jakarta, Kamis (5/3/2020).
Pihaknya pun menginginkan adanya impor dari negara alternatif lain dengan terganggunya impor dari China. Di mana perangkat elektronik menjadi salah satu komoditas utama yang berkurang jumlahnya akibat virus korona.
Baca Juga: Insentif Super Deduction Tax Segera Diterapkan
"Pasalnya, komoditas itu utamanya diimpor dari China. Dan kita minta untuk berikan relaksasinya," ungkap dia.
Dia menjelaskan, relaksasi bisa dilakukan dengan bentuk kemudahan perizinan hingga fiskal insentif. "Kita juga sedang bicarakan hal tersebut," tandas dia.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)