Sebenarnya lanjut Eko, perseroan biasanya memproduksi 5 juta hingga 7 juta per tahunnya. Jumlah tersebut diperuntukan untuk memenuhi kebutuhan haji.
Hanya saja, semenjak adanya isu wabah virus Korona, ada sedikit perubahan pada rencana produksi. Sebab, pihaknya pun kesulitan untuk mendapatkan bahan baku masker.
"Waktu masih ada isu kita belum produksi kita produksi sebenarnya untuk haji. Jadi kalau normal enggak ada gejala, Maret kita punya stok 5-7 juta untuk persiapan haji," jelasnya.
(Fakhri Rezy)