Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kurangi Ketergantungan, Pengusaha Cari Alternatif Produk di Luar China

Kurangi Ketergantungan, Pengusaha Cari Alternatif Produk di Luar China
Ekspor-Impor Perdagangan di Pelabuhan (Foto: Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA — China merupakan salah satu mitra dagang yang penting bagi Indonesia. Adanya wabah virus korona mengharuskan pengusaha untuk mengurangi ketergantungan impor barang asal China. Pengusaha diminta mencari alternatif negara lain untuk tujuan negara ekspor dan impor bagi sejumlah komoditas yang memiliki ketergantungan dengan China.

"Diperlukan alternatif pasar tujuan ekspor untuk beberapa produk Indonesia yang sangat bergantung permintaan China. Antara lain nikel ore, konsentrasi aluminium, chemical wood pulp, di mana masing-masing produk tersebut lebih dari 90% diekspor ke China," jelas Menteri Perdagangan Agus Suparmanto.

Baca juga: Presiden Jokowi: Karena Virus Korona, Supply dan Demand Rusak

Sementara untuk barang-barang impor yang memiliki ketergantungan dengan China yaitu laptop, bawang putih, buah pir dan personal komputer; Agus berharap produksi yang bahan bakunya dari China tidak terganggu jika pasokan nantinya terganggu karena terdampak virus korona.

Agus menambahkan Kementerian Perdagangan juga terus berkoordinasi dengan KBRI di Beijing untuk memantau lebih jauh dampak perdagangan Indonesia-China. Termasuk meminta perwakilan kebijakan dan kinerja perdagangan China.

Baca juga: Cegah Virus Korona, Presiden Jokowi Minta Menteri Cari Terobosan Jangan Hanya Kerja Rutinitas

"Kementerian Perdagangan juga akan memastikan tidak ada larangan impor dari China, selain larangan sementara impor hewan hidup. Ini sudah kami terbitkan aturannya," tambahnya dilansir dari VOA, Senin (9/3/2020).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik 2020, total nilai perdagangan Indonesia dan China mencapai USD72,82 miliar pada tahun 2019. Neraca perdagangan Indonesia dengan China mengalami defisit sebesar USD17 miliar pada tahun 2019, terdiri dari defisit non migas sebesar USD18,7 miliar, dan surplus migas sebesar USD1,7 miliar.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement