LEBAK - Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Banten terus gencar melakukan sosialisasi standar nasional kode QR atau Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) ke berbagai kalangan. Salah satunya mengajak para pelaku UMKM di Kawasan Wisata Suku Badui, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, menggunakan QRIS.
Kepala Divisi Sistem Pembayaran Pengelolaan Uang Rupiah dan SLA BI Banten Erry P. Suryanto mengatakan, kegiatan sosialisasi dilakukan dalam rangka memperluas penetrasi penggunaan QRIS oleh masyarakat Banten khususnya di daerah-daerah terdalam seperti kawasan wisata adat suku Badui, Lebak.
Baca Juga: Berlaku 1 Januari 2020, Ini Aturan Khusus QR Code Indonesia
"Baduy kan ikon Banten. Salah satu yang kita sasar yakni keunikan lokalnya, karena di sini potensi wisata bagus, sudah dikenal wisatawan lokal hingga mancanegara, dan dengan QRIS ini bisa mendorong perekonomian di sini (Baduy)," ujar Erry kepada wartawan. Selasa (10/3/2020).
Dijelaskan Erry, para pelaku UMKM yang beralih ke QRIS terutama di lokasi objek wisata seperti perkampungan Suku Badui dapat mendorong meningkatnya omset penjualan dan akhirnya perekonomian masyarakat semakin sejahtera.
Baca Juga: Daftar Biaya Transaksi QR Code Indonesia Besutan BI
“Kita harapkan dengan gencarnya melakukan sosialisasi ke pelaku-pelaku UMKM di Badui dapat mendorong dan mengajak minat menggunakan QRIS," ujarnya.
Erry mengungkapkan, saat ini penggunaan QRIS oleh merchent atau pedagang di Banten sudah mencapai 162.117. Dengan jumlah itu menjadikan Bantern berada di posisi ke lima pengguna QRIS terbanyak di Indonesia.