 
                JAKARTA - Keadaan darurat akibat terus meluasnya virus corona kembali membuat pasar saham anjlok ke titik terendah sejak Black Monday tahun 1987, memperpanjang penjualan saham besar-besaran yang telah menghapuskan sebagian besar keuntungan Wall Street sejak Presiden Donald Trump menjabat.
Indeks Standard & Poor 500 hari Kamis 12 Maret 2020 anjlok 9,5% dengan penurunan total 26,7% atau yang terbanyak sejak angka tertinggi yang dicapai bulan lalu. Demikian seperti dikutip VOA Indonesia, Jakarta, Jumat (13/3/2020).
Baca Juga: Wall Street Anjlok Hampir 10%
Ini membuatnya jauh di atas ambang 20% yang biasa disebut sebagai memasuki pasar yang lesu, yang secara resmi mengakhiri kenaikan harga-harga saham yang belum pernah terjadi sebelumnya selama hampir 11 tahun. Indeks Dow Jones terpuruk 10% atau kerugian terbesar sejak anjloknya pasar hingga hampir 23% pada 19 Oktober 1987.
Pasar-pasar Eropa juga anjlok 12%, bahkan setelah Bank Sentral Eropa berjanji akan membeli lebih banyak obligasi dan memberikan lebih banyak bantuan.