Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Lebih Untung Impor ketika Harga Minyak Anjlok, Ini Faktanya

Vania Halim , Jurnalis-Minggu, 15 Maret 2020 |07:21 WIB
Lebih Untung Impor ketika Harga Minyak Anjlok, Ini Faktanya
Ilustrasi: Foto Shutterstock
A
A
A

JAKARTA - Harga minyak kian anjlok, imbas dari penyebaran virus korona atau coronavirus (Covid-19) hingga perang harga antar produsen minyak.

Terparah, harga minyak turun tajam ke level terendah sejak 1991. Harga minyak turun karena Arab Saudi memulai perang harga dengan Rusia dengan memangkas harga jualnya dan berjanji untuk meningkatkan produksi imbas virus korona.

Berikut Okezone sudah merangkum fakta anjloknya harga minyak, Minggu (15/3/2020) :

 

1. Harga Minyak Turun Tajam sejak 1991

Pada 9 Maret 2020, harga inyak mentah berjangka Brent turun sebanyak USD14,25 atau 31,5% menjadi USD31,02 per barel. Ini adalah penurunan persentase terbesar sejak 17 Januari 1991, pada awal Perang Teluk pertama dan terendah sejak 12 Februari 2016.

Sementara itu, Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun sebanyak USD11,28 atau 27,4% menjadi USD30 per barel. Ini juga penurunan persentase terbesar sejak Perang Teluk pertama pada Januari 1991 dan terendah sejak 22 Februari 2016.

 

2. Arab Saudi Hukum Rusia

Arab Saudi, pengekspor minyak terbesar di dunia, berusaha menghukum Rusia, produsen terbesar kedua di dunia, karena menolak untuk memangkas produksi yang diusulkan oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC).

Arab Saudi, pengekspor minyak terbesar di dunia, berusaha menghukum Rusia, produsen terbesar kedua di dunia, karena menolak untuk memangkas produksi yang diusulkan oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC).

OPEC dan produsen lain mendukung pemotongan untuk menstabilkan penurunan harga yang disebabkan oleh kejatuhan ekonomi dari wabah virus korona.

Arab Saudi telah membuka perang dengan memotong harga jual resminya untuk bulan April untuk semua kadar minyak mentah ke semua tujuan dengan antara USD6 hingga USD8 per barel. Upaya China untuk mengurangi penyebaran virus korona telah mengganggu ekonomi terbesar kedua di dunia dan membatasi pengiriman ke importir minyak terbesar.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement