6. Kebijakan Arab Saudi Merebut Kembali Pasar
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku cukup kaget dengan penurunan harga minyak dunia yang kini berada di bawah USD30 per barel. Apalagi penurunan ini terjadi di tengah permasalahan ekonomi global imbas dari virus korona.
Menurut Sri Mulyani, penurunan harga minyak ini disebabkan oleh kebijakan Arab Saudi untuk memberikan diskon untuk merebut kembali pasar. Mengingat, wabah virus korona yang menginfeksi dunia membuat permintaan juga turun.
"Mungkin sangat cukup mengagetkan adalah dari Saudi kemudian membuat suatu langkah yang jauh lebih bold, yaitu dengan memberikan discount harga minyak yang lebih dalam lagi, sehingga ini menjadi perang harga," ujarnya saat ditemui di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (9/3/2020).
7. Lebih Untung jika Impor daripada Ekspor
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif angkat bicara mengenai potensi penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia pasca-anjloknya harga minyak dunia.
"Kita masih akan lihat ini temporary atau gimana. Tiba-tiba kita antisipasi eh ternyata naik lagi kan enggak tahu," kata Arifin di Istana Negara, Jakarta, Senin (9/3/2020).
Arifin menambahkan turunnya harga minyak akan lebih untung jika impor daripada harus ekspor minyak. "Ekspor kita dikit. Lebih mendingan impor," katanya.
(Dani Jumadil Akhir)