 
                
JAKARTA - Pemerintah Amerika Serikat (AS) akan memberikan paket stimulus sebesar USD850 miliar hingga USD1 triliun atau sekira Rp15.200 triliun (Rp15.200 per USD). Di mana, salah satunya adalah memberikan USD1.000 uang tunai ke warga AS.
Stimulus tersebut dikarenakan, meluasnya kasus virus Corona atau Covid-19 yang sudah tersebar di seluruh 50 negara bagian dan jumlah total infeksi AS yang diketahui melonjak hingga 6.400, jutaan orang Amerika mengunci diri di dalam rumah.
Baca juga: 6 Fakta AS Darurat Nasional, Presiden Trump Perangi Covid-19 hingga Borong Minyak
Mengutip CNBC, Jakarta, Rabu (18/3/2020), Menteri Keuangan Steven Mnuchin mengatakan Selasa sebelumnya bahwa pemerintah ingin mendapatkan dana darurat untuk masyarakat Amerika dalam waktu segera.
"Orang Amerika membutuhkan uang tunai sekarang," kata Mnuchin dalam konferensi pers Gedung Putih mengenai upaya terbaru pemerintah untuk memerangi penyakit itu.
Baca juga; Virus Korona Bakal Bikin Ekonomi AS Resesi?
"Maksudku sekarang dalam dua minggu ke depan," lanjutnya.
Sementara itu, dari sumber yang dikutip CNBC, Mnuchin mengatakan kepada para senator bahwa pengangguran dapat mencapai 20% jika kongres tidak memberlakukan paket stimulus tersebut.
Sedangkan, Seorang pejabat administrasi mengatakan paket itu dapat meliputi:
USD500 miliar hingga USD550 miliar dalam pembayaran langsung atau pemotongan pajak
USD200 miliar hingga USD300 miliar dalam bentuk bantuan bisnis kecil
USD50 miliar hingga USD100 miliar untuk bantuan maskapai dan industri.
Potensi USD250 miliar dari paket itu bisa digunakan untuk melakukan pembayaran langsung ke Amerika, seorang pejabat Gedung Putih mengatakan kepada The Wall Street Journal.
(Fakhri Rezy)