NEW YORK - Harga minyak mentah dunia dihargai di bawah USD30 per barel pada perdagangan Selasa waktu setempat, karena pademi virus corona memperlambat pertumbuhan ekonomi dunia dan permintaan minyak. Sementara itu, negara penghasil minyak seperti Arab Saudi dan Rusia terus berjuang untuk pangsa pasar.
Kian melemahnya harga minyak karena banyak negara membuat kebijakan untuk membatasi gerak warganya dengan meminta untuk bisa melakukan aktivitas seperti kerja dari rumah, belajar dari rumah sebagai antisipasi penyebaran virus corona. Karena hal itu, permintaan untuk bahan bakar pun berkurang. Demikian dilansir dari Reuters, Rabu (18/3/2020).
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Anjlok di Bawah USD30 per Barel
Minyak mentah Brent, LCOc1 berjangka turun USD1,32 menjadi USD28,73 atau penurunan harga untuk pertama kalinya di bawah USD30 per barel sejak 2016. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) CLc1 berjangka turun USD1,75 atau 6,1%, menjadi menetap di USD26,95 per barel.
Pelemahan harga minyak juga disebabkan oleh Arab Saudi dan Rusia yang tetap terlibat dalam perang harga, setelah keduanya gagal menyetujui untuk memperpanjang pembatasan pasokan untuk mendukung pasar.
Baca Juga: Harga Minyak Anjlok Dekati USD30/Barel Imbas Virus Korona
Para analis mengatakan pasar berjangka dipengaruhi oleh penurunan pasar fisik, yang menunjukkan kesulitan dalam memindahkan ekspor karena minyak Saudi yang murah membanjiri dunia. Minyak mentah WTI di East Houston, harga utama minyak yang dikirim ke Houston untuk ekspor, turun di bawah harga berjangka untuk pertama kalinya dalam rekor.
Kementerian Energi Saudi mengatakan pada hari Selasa bahwa ekspor minyak mentah kerajaan itu akan meningkat dalam beberapa bulan mendatang menjadi lebih dari 10 juta barel per hari, karena berencana untuk menggunakan lebih banyak gas untuk daya daripada membakar minyak mentah.
(Feby Novalius)