WASHINGTON - Dewan Direktur Eksekutif Bank Dunia menyetujui pinjaman sebesar USD300 juta atau sekira Rp4,97 triliun atau Rp5 triliun (Rp16.578 per USD). Hal ini untuk mendukung upaya pemerintah Indonesia melaksanakan reformasi pada sektor keuangan guna membantu mempertahankan pertumbuhan ekonomi dan mencapai tujuan kesejahteraan bersama.
Mengutip website World Bank, Jakarta, Senin (23/3/2020), sekitar setengah penduduk dewasa Indonesia tidak memiliki rekening bank. Sehingga mereka memiliki kesempatan yang terbatas untuk berinvestasi bagi masa depan dan mendapatkan perlindungan dari guncangan finansial dan non-finansial.
Baca juga: Bank Dunia Siapkan Rp169,6 Triliun Hadapi Dampak Virus Korona
Selain itu, terbatasnya layanan keuangan dan kurangnya insentif untuk tabungan jangka panjang menciptakan risiko lebih lanjut bagi individu serta membatasi peluang investasi di sektor-sektor penting, seperti infrastruktur.
“Fundamental makroekonomi Indonesia masih terus kuat. Tingkat kemiskinan negara ini telah mencapai satu digit, tingkat terendah yang pernah ada. Namun, dengan melambatnya laju pengentasan kemiskinan, penting untuk melindungi mereka yang masih berjuang mencapai keamanan finansial kelas menengah. Sektor keuangan yang sehat dan berfungsi dengan baik sangat penting untuk mempertahankan pertumbuhan Indonesia serta mencapai sasaran pertumbuhan ekonomi pemerintah dan pengentasan kemiskinan, terutama di tengah kondisi global yang terus menantang,” kata Satu Kahkonen, Country Director Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste.