JAKARTA - PT PLN (Persero) mempunyai cara agar bisa melistriki 433 desa yang belum mendapatkan aliran listrik.
Ada 433 desa yang belum berlistrik itu tersebar di 4 Provinsi, di Provinsi Papua 325 desa, Papua Barat 102 desa, Provinsi NTT 5 desa dan Maluku 1 desa.
Baca juga; Listrik Gratis 3 Bulan, Ini Skenario yang Disiapkan PLN
Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan, untuk menyelesaikan pekerjaan besar ini, PLN berinovasi secara non-konvensional, karena menarik jaringan baru ke desa-desa tersebut akan memakan waktu lama dan biayanya sangat besar.

“Kita tahu medan di Papua sangat berat. Sebagian besar desa-desa tersebut berada di pegunungan ribuan meter. Tidak ada jalan, tidak ada transportasi. Untuk itu, kita gunakan pendekatan spatial optimization dan pattern recognition," kata Zulkifli di Jakarta, Jumat (3/4/2020).
Baca juga: Pelanggan 900 Va Ingin Dapat Diskon 50%, Perhatikan Hal Ini
Dengan cara itu, PLN kata Zulkifli memmanfaatkan energi setempat. Untuk menyimpannya, PLN berinovasi menggunakan Tabung Listrik atau Talis.
"Mirip powerbank, tapi bisa untuk menerangi satu rumah, karena talis ini konsepnya memang power bank berukuran portabel yang bisa ditenteng,” papar Zulkifli.a
Tabung Listrik sendiri merupakan inovasi lanjutan kerja sama PLN dengan lima perguruan tinggi yaitu UI, ITB, IPB, UGM, dan Universitas Cendrawasih, yang pada tahun 2019 meluncurkan program Papua Terang.
Program tersebut melibatkan 500 mahasiswa dari lima perguruan tinggi tersebut. Talis adalah hasil inovasi tahap berikutnya yang dikembangkan dari program tersebut.
Sementara itu, dalam pelaksanaannya, PLN mendapatkan dukungan dari banyak pihak. Salah satunya TNI. Mengingat sebagian dari desa-desa tersebut berada di titik-titik yang masih rawan, TNI akan berpartisipasi dalam pengamanan pelaksanaannya.
Baca juga: 433 Desa Belum Teraliri Listrik, Jokowi: Identifikasi!
Sedangkan Kementerian Pedesaan, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes & PDTT) dan Pemda di dua provinsi Papua akan mendukung pengadaan Tabung Listrik-nya.
Untuk memastikan ketersediaan anggaran, Kemenkeu akan menjadikan Program Listrik Perdesaan masuk dalam penganggaran negara, sedangkan Kementerian BUMN memastikan adanya tatakelola yang baik (Good Corporate Governance) dalam pelaksanaannya.
Program ini juga didukung oleh Kantor Staf Presiden, Sekretariat Kabinet, Bappenas, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian ESDM.
Zulkifli mengutarakan, bahwa secara internal PLN sudah menyiapkan program perancangan detail Program Listrik Perdesaan. “Begitu situasi pandemi Covid-19 sudah normal, kami akan segera mengeksekusinya,” pungkasnya.
(Fakhri Rezy)