JAKARTA - PT PLN (Persero) menyiapkan anggaran sebesar Rp735 miliar untuk mengaliri 433 desa. Anggaran tersebut akan diambil dari uang kas pribadi perseroan.
Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan, anggaran tersebut nantinya akan digunakan untuk pembangunan Stasiun Pembangunan Energi Listrik (SPEL). SPEL ini akan dibangun di empat Provinsi yakni Papua, Papua Barat, Maluku dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Baca juga: Karyawan Masih Kerja di Kantor, PLN Terapkan Protokol Pencegahan Covid-19
Nantinya sumber pembangkit listrik ini akan berasal dari energi lokal. Sebut saja seperti tenaga Surya, micro hydro hingga biomassa.
"Kami akan membangun SPEL Jai tabung listrik tadi diisi oleh pembangkit. Pembiayaan dari pada 433 desa ini untuk pembangunan SPEL akan dari PLN sebesar Rp735 miliar," ujarnya dalam teleconfrence, Jumat (3/4/2020).
Baca juga: Terlanjur Beli Token Tapi Ternyata Listrik Gratis, Bagaimana Nasibnya?
Menurut Zulkifli, SPEL ini nantinya akan didistrubusikan menuju Tabung Listrik (Talia) yang juga akan dibangun oleh perseroan. Untuk membangun tabung listrik nantinya akan dibiayai pemerintah dan pemerintah daerah lewat dana desa dan juga Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp525 miliar.
"Pengadaan talis Rp525 miliar itu bisa dianggarkan dari dana desa atau Pemerintah Daerah," kata Zulkifli.
Zulkifli menjelaskan, Tabung Listrik sendiri merupakan inovasi lanjutan kerja sama PLN dengan lima perguruan tinggi yaitu UI, ITB, IPB, UGM, dan Universitas Cendrawasih, yang pada tahun 2019 meluncurkan program Papua Terang.
Baca juga: Terlanjur Beli Token Tapi Ternyata Listrik Gratis, Bagaimana Nasibnya?
Program tersebut melibatkan 500 mahasiswa dari lima perguruan tinggi tersebut. Talis adalah hasil inovasi tahap berikutnya yang dikembangkan dari program tersebut.
"Mirip powerbank, tapi bisa untuk menerangi satu rumah, karena talis ini konsepnya memang power bank berukuran portabel yang bisa ditenteng,” kata Zulkifli.
Sementara itu, dalam pelaksanaannya, PLN mendapatkan dukungan dari banyak pihak seperti TNI dan Kepolisian. Mengingat sebagian dari desa-desa tersebut berada di titik-titik yang masih rawan, TNI akan berpartisipasi dalam pengamanan pelaksanaannya.
"Selanjutnya pembiayaan yang lain yang sangat diperlujan mobilisasi operasi pasukan TNI yang sudah diputuskan akan disediakan anggaranya," kata Zulkifli.
(Fakhri Rezy)