Menurut Perry, optimisme tersebut bukannya tanpa alasan. Sebab jika para investor kini sudah mulai untuk menanamkan modalnya kembali di pasar keuangan dan saham Indonesia.
Menurutnya, tekanan yang terjadi selama ini terhadap Rupiah, hingga menyentuh kisaran atas Rp16.000 beberapa waktu terakhir lebih disebabkan kekhawatiran pasar terhadap perkembangan wabah Covid-19. Sehingga para investor asing berbondong-bondong untuk menjual ivestasinya
"Sekarang pasar melihat tingkat kenaikan kasus positif Covid-19 berangsur-angsur turun, baik yang di Italia, AS maupun berbagai negara. Menunjukkan langkah-langkah penanganan Covid mengurangi kecepatan penambahan Covid-19, termasuk di Indonesia" kata Perry.
(Feby Novalius)