Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Percepat Padat Karya Tunai, Menteri PUPR: Jaga Daya Beli Masyarakat Pedesaan

Giri Hartomo , Jurnalis-Senin, 13 April 2020 |18:13 WIB
Percepat Padat Karya Tunai, Menteri PUPR: Jaga Daya Beli Masyarakat Pedesaan
Rupiah (Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Kementerian Perkerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bakal mempercepat program padat tunai. Hal ini dilakukan untuk menjaga daya beli masyarakat di pedesaan di tengah pandemi corona (covid-19)

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, program padat karya merupakan salah satu langkah yang dilakukan pemerintah untuk membantu masyrakat yang tedampak virus corona. Apalagi banyak pekerja khususnya yang di sektor informal mulai di PHK dan dirumahkan satu persatu.

 Baca juga: Siapkan Rp11,66 Triliun, Kementerian PUPR Fokus RS Darurat Pulau Galang dan Program Padat Karya Tunai

"Kita ingin melaksanakan mempercepatan padat karya tunai. Padat karya tunai adalah memberikan pekerjaan yang low teknologi tapi padat karya di pedesaan. Untuk mempertahankan daya beli di pedesaan. Jadi mendistribusikan uang pembangunan ke desa," ujarnya dalam teleconfrence, Senin (13/4/2020).

Menurut Basuki, program padat karya ini akan tetap dilaksanakan dengan mengikuti protokol kesehatan dari Kementerian Kesehatan tentang Physical Distancing. Oleh karena itu dalam pelaksanaannya, padat karya tunai ini akan dibagi ke dalam dua kelompok.

 Baca juga: 3 Tambahan Tower Wisma Atlet untuk Pasien Corona Bisa Digunakan Pekan Depan

Biasanya program padat karya tunai ini melibatkan sekitar 70-80 orang. Karena adanya virus corona, program padat karya akan dibagi kedalam dua kelompok yang mana setiap kelompoknya berisi 35-40 orang.

"Masih bisa dilaksanakan karena kita masih bisa menggunakan protokol kesehatan. Jadi seperti perbaikan irigasi kecil yang bisa 70-80 orang kita. Bagi 2," kata Basuki.

Setiap kelompok nantinya akan dibagi pengerjaannya setiap semingu sekali. Karena dibagi ke dalam dua kelompok, maka waktu pengerjaannya juga akan diperpanjang dari yang biasannya 2 bulan menjadi 3 bulan.

"Kita schedule seminggu seminggu yang tadinya dikerjakan 2 bulan ini bisa jadi tiga bulan," ucapnya.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement