JAKARTA - Travel Agent yang tergabung dalam Asosiasi Perusahaan Penjual Tiket Penerbangan Indonesia (Astindo) mengungkapkan kondisinya tengah tertekan di tengah pandemi virus corona. Beban semakin bertambah saat maskapai pun berutang pada travel agent.
Sekjen DPP Astindo Pauline Suharno mengatakan, pengurangan besar-besaran frekuensi penerbangan serta semakin banyaknya negara yang melakukan partial atau entire lockdown mengakibatkan terjadinya minus billing atau nominal tiket yang dikembalikan/dibatalkan lebih besar dari penjualan tiket.
Hal tersebut pun menjadi sorotan, karena sekarang ini lebih banyak maskapai yang berutang kepada travel agent.
Baca Juga: Maskapai Refund Tiket Pesawat dengan Voucher
“Kondisi ini selain mengganggu cashflow travel agent, juga membahayakan bagi konsumen. Client korporasi atau pemerintah yang memiliki tempo kredit dengan travel agent umumnya enggan membayar tiket pesawat yang di-refund, sedangkan travel agent harus memproses refund kepada maskapai yang memakan waktu kurang lebih 2-3 bulan," ujarnya, dalam keterangan tertulisnya, Senin (20/4/2020).
Seluruh maskapai saat ini mengalami kesulitan likuiditas akibat minimnya angka penjualan dan masih terbebani dengan biaya operasional seperti gaji karyawan, sewa parkir pesawat, maintenance pesawat, dan lainnya.
"Sehingga maskapai memutuskan untuk melakukan pengembalian tiket dengan menggunakan voucher refund (maskapai internasional) atau top up deposit (maskapai domestik)," ujarnya.
Menurutnya, penggunaan voucher refund membantu maskapai untuk menghemat cash yang harus dikeluarkan. Konsumen diharuskan untuk menunda perjalanan dan tidak membatalkan perjalanan. Namun konsumen bisa saja mengalami masalah dengan usahanya akibat Covid-19, sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan perjalanan di kemudian hari.
"Konsumen yang merencanakan bepergian untuk keperluan dinas mungkin saja sudah tidak lagi bekerja di perusahaan yang sama atau bisa jadi kegiatan yang akan mereka lakukan akan diadakan di kota lain di mana tidak ada penerbangan dengan maskapai tersebut," ujarnya.
(Feby Novalius)