JAKARTA - Harga minyak AS jatuh ke wilayah negatif untuk pertama kalinya dalam sejarah pada perdagangan kemarin. Harga minyak mentah jatuh dipicu oleh menurunnya permintaan dan kekhawatiran kelebihan pasokan karena pandemi covid-19.
West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei merosot USD55,9 atau lebih dari 305%, menjadi -USD37,63 per barel di New York Mercantile Exchange. Dengan begitu, produsen akan membayar pembeli saat mengambil minyak dari tangan mereka.
Baca Juga:Â Harga Minyak Brent Naik 0,5%, WTI Tetap di Level USD19,8/ Barel
Ini menandai pertama kalinya kontrak berjangka minyak diperdagangkan negatif dalam sejarah, menurut Dow Jones Market Data, dilansir dari Xinhua, Selasa (21/4/2020).
Kontrak WTI Juni turun lebih dari 18% menjadi USD20,43 per barel. Patokan global, minyak mentah Brent untuk pengiriman Juni turun USD2,51 menjadi ditutup pada USD25,57 per barel di London ICE Futures Exchange.
"Kami menghubungkan kelemahan harga WTI dengan berakhirnya kontrak Mei besok dan volume perdagangan rendah yang menyertainya," kata Seorang analis komoditas di UBS Global Wealth Management Giovanni Staunovo.
Baca Juga: Harga Minyak Makin Murah, Turun ke Posisi Terendah Sejak 2011
Permintaan yang lebih lemah terkait dengan pandemi COVID-19 dan potensi kelebihan pasokan adalah masalah yang lebih parah, menurut analis..
Permintaan minyak global diperkirakan akan turun dengan rekor 9,3 juta barel per hari (yoy) pada 2020, Badan Energi Internasional (IEA) memperingatkan dalam laporan bulanannya yang baru dirilis.
"Dampak dari tindakan penahanan di 187 negara dan wilayah telah membuat mobilitas hampir terhenti," kata IEA, menambahkan permintaan pada bulan April diperkirakan 29 juta barel per hari lebih rendah dari tahun lalu, turun ke level terakhir terlihat pada 1995.
(kmj)