JAKARTA - Kebijakan trading halt atau pengehentian sementara yang dilakukan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) ternyata berdampak positif. Sebab, kebijakan ini membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tidak jatuh terlalu dalam meskipun terdampak virus corona.
Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djayadi mengatakan, adanya virus corona membuat para investor melakukan panic selling. Sehingga dengan adanya penghentian sementara ini untuk menahan agar harga saham tidak turun jauh.
Baca juga: Di Tengah Covid-19, Investor Pasar Modal Meningkat 8%
Asal tahu saja, ketika IHSG anjlok BEI mengeluarkan dua kebijakan langsung. Pertama adalah penolakan automatis (auto rejection) asimeteris, dan yang kedua adalah pembekuan perdagangan sementara (trading halt) untuk mencegah kepanikan pasar.
"Menyambung pembahasan sebelumnya, terkait autorejection asimetris dan trading halt, penerapan kebijakan ini cukup berhasil menahan harga saham agar tidak turun lebih dalam karena adannya panic selling oleh investor," ujarnya dalam teleconfrence, Jumat (24/4/2020).