JAKARTA - Center for Aviation (CAPA) yang berkantor pusat di Australia memperkirakan mayoritas maskapai di dunia akan bangkrut pada Mei 2020. Hal ini karena kian tergerusnya pendapatan maskapai akibat pandemi Covid-19.
Menurut CAPA, aksi bersama pemerintah dan industri diperlukan untuk menghindari hal itu. Demikian dikutip dari VOA Indonesia, Senin (27/4/2020).
Sementara itu, International Air Transport Association (IATA) menyatakan sekitar 25 juta orang terancam kehilangan pekerjaan karena merosotnya permintaan akan tiket pesawat. Dari angka tersebut, 11 juta pekerjaan ada di Asia-Pasifik.
Baca Juga: Kerugian Industri Penerbangan Meluas ke Bisnis Katering hingga Travel
Pengamat dari Pusat Studi Air Power Indonesia, Chappy Hakim, mengatakan Indonesia akan terdampak kencang.
“Kalau kita lihat Asia Pasifik, Indonesia merupakan persentase yang cukup besar di sana. Jadi resiko kehilangan pekerjaan,” terangnya.
Mantan KSAU TNI ini menyebut, membantu industri penerbangan akan turut membantu industri-industri terkait. "Mengapa harus maskapai terlebih dahulu? Dampaknya banyak. Airport, air navigation, hotel, tourism dan sebagainya-dan sebagainya,” kata dia lagi.
(fbn)