Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Menkeu Nego untuk Dapat Bantuan dari IsDB hingga USD250 Juta

Giri Hartomo , Jurnalis-Selasa, 28 April 2020 |10:45 WIB
Menkeu Nego untuk Dapat Bantuan dari IsDB hingga USD250 Juta
Menkeu Sri Mulyani Telekonferensi dengan IsDB (Foto: IG Sri Mulyani)
A
A
A

JAKARTA - Pemerintah Indonesia sedang bernegosiasi dengan Islamic Development Bank (IsDB) untuk mendapatkan program bantuannya. Di mana, IsDB untuk mendukung negara-negara anggotanya menghadapi Covid-19 dengan total pinjaman USD2,3 miliar.

Presiden Islamic Development Bank (IsDB) Dr. Bandar Hajjar bersama Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati membahas dana emergensi dan rencana dukungan IsDB pada anggotanya dalam menghadapi Covid-19, melalui video conference.

 Baca juga: Indonesia Akan Diberi Pinjaman USD750 Juta dari 3 Lembaga Multilateral

Khusus untuk Indonesia, dana emergensi Covid-19 dari pinjaman IsDB tersebut sedang dinegoisasi antara USD200-250 juta untuk program Indonesian Respond to Covid-19. "Dana emergensi Covid-19 dari IsDB dalam proses negosiasi berkisar antara USD200-250 juta,” jelas Menteri Keuangan Sri Mulyani mengutip Setkab, Jakarta, Selasa (28/4/2020).

Sebagai informasi, program 3R IsDB adalah sebagai berikut:

Respond (Menanggapi) artinya memberikan tindakan segera melalui operasi Linkage Cadangan negara Selatan-Selatan dan Utara-Selatan yang berfokus pada memperkuat sistem kesehatan untuk memberikan perawatan kepada yang terinfeksi, membangun kapasitas dalam produksi alat uji dan vaksin, dan membangun kapasitas kesiapsiagaan pandemi, bekerja sama dengan Inisiatif Global G20.

Baca juga:  Ekonomi Indonesia Bisa Bangkit jika PSBB Berhasil

Restore (Mengembalikan) artinya memberikan tindakan jangka menengah melalui jalur pembiayaan untuk perdagangan dan UKM untuk mempertahankan aktivitas dalam rantai nilai strategis inti dan memastikan kontinuitas pasokan yang diperlukan terutama untuk sektor kesehatan, ketahanan pangan, dan komoditas penting lainnya.

Restart (Mengulang kembali) artinya memberikan tindakan jangka panjang untuk membangun ekonomi yang tangguh di atas dasar yang kuat dan mengkatalisasi investasi swasta dengan mendukung pemulihan ekonomi dan pengeluaran countercyclical.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement