“ Ini memang terus menguat dan ini sejalan dengan yang kami sampaikan. Nilai tukar Rupiah kita itu undervalue, kenapa? Karena CAD kita lebih rendah, di triwulan I lebih rendah 1,5% dari PDB. Pada 2020 secara keseluruhan lebih rendah 2%, padahal dulu 2,5%, kalau lebih rendah ketekoran devisa lebih rendah dan itu mendukung,” ungkap dia.
Dana asing, kata dia, juga mulai masuk kembali ke dalam negeri. Bahkan, dia meyakini jika capital inflow yang masuk ke depannya akan lebih besar lagi.
“Lihat angka-angka historis dan itu kelihatan SBN mulai masuk. Insya Allah dalam periode 4 bulan ini akan terjadi inflow lebih bessar, yield SBN akan turun dan itu memperkuat Rupiah,” beber dia.
(Feby Novalius)