JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju ekonomi di beberapa mitra dagang utama Indonesia mengalami kontraksi. Hal ini sebagai dampak lockdown selama masa pandemi covid-19.
“Pertumbuhan ekonomi dunia diperkirakan akan mengalami kontraksi karena penyebaran covid-19 yang dimulai pada akhir 2019 di Wuhan,” kata Kepala BPS Suhariyanto, Selasa (5/5/2020).
Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Ekonomi RI Mulai Pulih di Akhir Tahun
Ekonomi China yang merupakan negara tujuan utama ekspor RI pada triwulan I 2020 terkontraksi menjadi minus 6,8%. Kemudian ekonomi AS pada kuartal I 2019 masih tumbuh 2,7% namun pada kuartal I 2020 hanya tumbuh 0,3%.
“Singapura minus 2,2%, Korea Selatan melambat jadi 1,3%, Vietnam juga melambat menjadi 3,8%, artinya tidak ada yang kebal terhadap covid-19. Covid-19 tidak mengenal negara maju, berkembang semua terkena dampak tidak terkecuali Indonesia,” ungkapnya.
Baca Juga: Melambat, Ekonomi Indonesia Hanya Tumbuh 2,97% pada Kuartal I-2020
Di sisi lain, BPS mencatat harga komoditas migas dan hasil tambang di pasar internasional secara umum mengalami penurunan pada kuartal I 2020. Sebaliknya, harga komoditas makanan seperti minyak kelapa, gandum gula mengalami peningkatan.
“Ekonomi mitra dagang utama Indonesia banyak yang mengalami kontrasi sebagai akibat dari lockdown untuk mengendalikan covid-19 misalnya untuk China,” tukasnya.
(kmj.-)