JAKARTA - Harga minyak melonjak pada perdagangan kemarin dengan patokan AS melonjak lebih dari 20%. Harga minyak naik karena investor menyambut tanda-tanda penurunan produksi sambil mengharapkan kemungkinan pemulihan permintaan.
Minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Juni naik USD4,17 atau 20,45% menjadi USD24,56 per barel di New York Mercantile Exchange, mencatat kenaikan beruntun lima hari, dilansir dari Xinhua, Rabu (6/5/2020).
Baca Juga: Formula Baru Harga BBM Terbit, Begini Hitung-hitungannya
Minyak mentah brent untuk pengiriman Juli naik USD3,77 atau 13,86% menjadi ditutup pada USD30,97 per barel di London ICE Futures Exchange.
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutu-sekutunya sepakat untuk memangkas produksi sebesar 9,7 juta barel per hari untuk Mei dan Juni, yang bertujuan untuk mengatasi kelebihan pasokan global di tengah krisis COVID-19.
Baca Juga: Formula Baru Penghitungan Harga BBM, Pertamax Jadi Berapa?
Sementara itu, perusahaan energi AS telah melakukan upaya untuk membatasi produksi. Pemotongan produksi oleh produsen serpih utama AS diperkirakan akan mencapai 300.000 barel per hari untuk Mei dan Juni, menurut perkiraan oleh perusahaan konsultan Rystad Energy.
Jumlah pengeboran rig AS yang aktif untuk minyak menurun 53-53 minggu lalu, perusahaan jasa ladang minyak Baker Hughes melaporkan pada hari Jumat.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)