JAKARTA - Perusahaan di Amerika memangkas 20,2 juta pekerjaan pada bulan April. Ini merupakan kerugian sangat besar yang belum pernah terjadi sebelumnya akibat pandemi virus corona yang menyebabkan kantor, pabrik, sekolah, lokasi pembangunan dan toko-toko tutup, sehingga merugikan ekonomi AS.
Laporan ADP (Automatic Data Processing), kantor pemroses data gaji menunjukkan angka dan skala tragis hilangnya pekerjaan yang membuat negara dengan ekonomi terbesar di dunia terpuruk.
Kerugian mungkin akan berlanjut hingga Mei, karena pemulihan dalam perekrutan akan dimulai pada bulan-bulan berikutnya, kata Mark Zandi, kepala ekonom pada Moody's Analytics dilansir dari VOA, Kamis (7/5/2020).
Baca Juga: Sah, Trump Luncurkan Paket Stimulus Rp35.200 Triliun Lawan Corona
Meskipun Zandi berharap perekrutan dilanjutkan bulan Juni karena negara-negara bagian melonggarkan peraturan karantina atau lockdown, ia memperingatkan keadaan akan "sulit" dalam beberapa tahun untuk memulihkan semua pekerjaan yang hilang pada bulan April.