JAKARTA – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan industri pengolahan nonmigas di Tanah Air mengalami tekanan berat akibat dampak pandemi Covid-19. Kondisi ini pun sama seperti yang terjadi di India.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, kondisi Indonesia saat ini hampir serupa dengan yang dialami India. Negara tersebut juga memiliki struktur industri yang mirip dengan Indonesia.
Hal ini membuat Kementerian Perindustrian berupaya mendorong peningkatan rasio penyerapan produk industri Indonesia di pasar global untuk jangka menengah dan jangka panjang.
Baca Juga: Indeks Manufaktur RI Merosot, Jokowi Ingatkan Sri Mulyani Cs
“Sedangkan langkah yang perlu dan segera dilakukan adalah menyeimbangkan strategi pertumbuhan ekonomi dan pembatasan penyebaran Covid-19,” ujarnya, Jumat (8/5/2020).
Agus mengatakan, terjadi kontraksi pada sektor manufaktur dipengaruhi oleh penurunan permintaan domestik, yang selama ini mampu menyerap hingga 70% dari total produksi industri manufaktur dalam negeri.
“Ketika daya beli menurun, secara otomatis perusahaan industri melakukan penyesuaian termasuk penurunan utilitasnya,” ujarnya.
Untuk itu, Kemenperin berkomitmen mencari jalan keluar terbaik agar industri yang terdampak berat tetap dapat bertahan.
“Untuk industri yang masuk dalam kelompok high demand, akan kami optimalkan kinerjanya,” imbuhnya.
(Feby Novalius)