Diberitakan sebelumnya, Garuda Indonesia (Persero) meminta bantuan keuangan dan relaksasi kebijakan dari pemerintah. Apalagi saat ini Garuda tengah berdarah-darah untuk bisa bertahan di tengah pandemi virus corona ini.
Salah satunya adalah meminta bantuan untuk penyelesaian utang. Pasalnya, saat ini perseroan dihadapkan pada utang yang akan jatuh tempo bulan Juni mendatang.
Baca juga: Garuda Indonesia Buka Reservasi Penerbangan
"Kita relaksasi keuangan, ini punya sedikit masalah, Juni ini jatuh tempo USD500 juta sehingga kita membutuhkan bantuan keuangan dan relaksasi," ujar Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra