Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Nekat Belanja Jelang Lebaran di Tengah PSBB, Warga: Kalau Online Barangnya Kadang Tak Cocok

Nekat Belanja Jelang Lebaran di Tengah PSBB, Warga: Kalau Online Barangnya Kadang Tak Cocok
Pasar Tradisional (Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Pasar-pasar mulai terlihat ramai dan padat jelang Lebaran tahun ini. Padahal, wabah virus Corona masih belum tertangani dengan baik.

Momentum lebaran tampaknya kalahkan ketakutan akan Covid-19. Kerumunan massa di pasar tradisional dan pusat perbelanjaan di berbagai daerah dianggap sebagai cerminan sikap masyarakat yang kembali normal, walaupun PSBB tetap diterapkan.

 Baca juga: Jelang Lebaran Pasar Ramai, Ini 5 Cara Berbelanja Versi WHO agar Terhindar Corona

Ramai jadi pembicaraan, kerumunan massa yang berbondong-bondong berbelanja menjelang Lebaran seperti di Pasar Anyar, Bogor, Pasar Tanah Abang di Jakarta Pusat, dan Mal CBD Ciledug, Tangerang.

Situasi ini nyatanya ramai terjadi di daerah-daerah lain seperti pasar dan pusat perbelanjaan di Indramayu, Jawa Barat serta di Semarang, Jawa Tengah.

Warga yang berbelanja ada yang beralasan 'lebih puas' bila belanja di pasar atau mal. Namun ada pula warga yang mengaku 'dongkol' melihat masyarakat berbondong-bondong belanja lebaran, "Belanja baju Lebaran, memang mau pergi ke mana?"

 Baca juga: Mau Belanja ke Pasar? Masyarakat Harus Lakukan Ini

Pakar matematika epidemiologi memperkirakan imbas dari kerumunan massa ini akan terlihat pada peningkatan kasus 10 -14 hari ke depan, atau sekitar awal Juni.

Bahkan, dua orang pedagang dan dua orang pengunjung pasar Anyar, Bogor, Jawa Barat dinyatakan reaktif Covid-19 setelah menjalani rapid test yang dilakukan di pasar tradisional tersebut. Hal ini menyusul kerumunan massa yang berbelanja persiapan lebaran pada akhir pekan lalu.

Kenekatan para warga dalam berbelanja tersebut banyak ditemukan berbagai alasan. Berikut beberapa tanggapan masyarakat.

Salah satu warga yang berbelanja keperluan lebaran, Safira, beralasan dia berbelanja ke pusat perbelanjaan agar bisa langsung melihat kualitas. Memastikan ukuran barang yang akan dibeli.

"Kalau (beli) online kadang barang tidak cocok, kalau ini kita bisa langsung kita lihat kualitas barang terus ukurannya bisa dipastiin di tubuh kita," ujar Safira, ketika ditemui ketika sedang berbelanja di pusat perbelanjaan Citraland, Semarang mengutip BBC Indonesia, Jakarta, Kamis (21/5/2020).

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement