 
                
JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bersiap-siap menghadapi tatanan baru yang disebut new normal. Pasalnya, perlu pemetaan yang baik dalam penerapan hal tersebut.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, pihaknya sudah memetakan beberapa BUMN untuk apa saja yang dilakukan dengan menjaga jarak bahkan dengan digital. Hal ini dikarenakan ada beberapa BUMN yang tidak bisa mengikuti protkol secara benar.
Baca juga: Pemulihan Kegiatan Ekonomi di Jakarta Tergantung Kedisiplinan Warganya
"Jadi, new normal versi BUMN cukup lebar, karena kalau kita lihat bahwa mau tidak mau sistem bekerja kita tidak seperti hari ini (biasanya)," ujarnya dalam diskusi video, Jakarta, Selasa (26/5/2020).
Dirinya menjelaskan, seperti di bandara masyarakat harus mengikuti protokol kesehatan yang baik. Serta, sektor pertambangan juga akan membuat sistem yang memadai di tengah new normal tersebut.
"BUMN kaya pertambangan kita harus benar2 coba sistem reportingnya memakai distance, karena itu bisa," ujarnya.
Baca juga: Jika Tak Ada New Normal Akan Terjadi PHK Besar-besaran pada Agustus
Dirinya mengatakan, yang sulit menerapkan protokol kesehatan bisa dilakukan dengan digital. Struktur yang diterapkan juga harus berubah.
"Ini yang akan kita akan promosi try and error karena kita tahu hari ini kita enggak ada yang namanya sempurna, yang namanya protokol Covid-19 harus kita coba dulu baru kita liat," ujarnya.
(Fakhri Rezy)