Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Bukit Asam Kantongi Laba Bersih Rp4,2 Triliun Sepanjang 2019

Giri Hartomo , Jurnalis-Rabu, 10 Juni 2020 |15:57 WIB
Bukit Asam Kantongi Laba Bersih Rp4,2 Triliun Sepanjang 2019
Bukit Asam Bukukan Laba Bersih. (Foto: Okezone.com/Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA) membukukan laba bersih sebesar Rp4,1 triliun dan EBITDA Rp6,4 triliun. Hal ini menyusul adanya kenaikan pendapatan dari Rp21,2 triliun menjadi Rp21,8 triliun atau sebesar 3% dibandingkan tahun sebelumnya.

Direktur Utama Bukit Asam Arviyan Arifin mengatakan, angka Rp21,8 triliun dari pendapatan ini didominasi oleh penjualan batu bara domestik dengan kontribusinya sebesar 57%. Kemudian ada penjualan batu bara ekspor sebesar 41%.

Baca Juga: Harga Saham Terjungkal di Bawah Rp2.000, PTBA Siap Lakukan Buyback

"Pendapatan ini terdiri dari pendapatan penjualan batu bara domestik sebesar 57%, penjualan batu bara ekspor sebesar 4%, dan aktivitas lainnya sebesar 2% yang meliputi penjualan listrik, briket, minyak sawit mentah dan inti sawit, jasa kesehatan rumah sakit dan jasa sewa," ujarnya dalam telekonferensi, Rabu (10/6/2020).

Arviyan menambahkan, pencapaian laba dan pendapatan ini tentu didukung oleh kinerja operasional perusahaan yang mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada tahun 2019, produksi batu bara perseroan mengalami kenaikan 10,2% dari tahun sebelumya atau naik menjadi 29,1 juta ton.

Baca Juga: Gandeng Air Products & Chemicals, PTBA Garap Gasifikasi Batu Bara

"Kapasitas angkutan batu bara juga mengalami kenaikan menjadi 24,2 juta ton atau naik 7,0% dari tahun 2018," ucapnya.

Kenaikan produksi dan angkutan batu bara ini mendorong kenaikan penjualan batu bara. Sepanjang 2019, Perseroan berhasil menjual batu bara sebesar 27,8 juta ton atau naik 13% dari tahun sebelumya.

Kenaikan volume penjualan ini karena adanya ekspansi ke pasar-pasar potensial seperti Jepang, Hong Kong, Vietnam, Taiwan, dan Filipina serta keberhasilan dalam menambah pasar-pasar potensial baru seperti Australia, Thailand, Myanmar, dan Kamboja.

"Tak hanya mendorong penjualan ekspor ke negara-negara Asia, Perseroan juga menerapkan penjualan ekspor batu bara medium to high calorie ke premium market," ucapnya.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement