JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menghadiri pertemuan antara PT Bukit Asam Tbk (PTBA) bersama Air Products & Chemicals Inc. Dirinya mendukung komitmen kedua perusahaan yang akan menjalankan hilirisasi batu bara.
“Kami menyambut baik investasi industri hilirisasi batubara ini, di mana keberadaan batubara akan memiliki nilai tambah dan akan sangat membantu ketergantungan Indonesia atas impor LPG, dengan mengubah batubara menjadi DME,” ujar Erick Thohir, dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Kamis (30/1/2020).
Baca Juga: Bukit Asam Sudah Alihkan Saham Treasuri 96 Juta Lembar
Hilirisasi batu bara diyakini dapat mengurangi nilai impor gas Indonesia hingga sekitar USD1 miliar per tahun. Total investasi untuk pengembangan gasifikasi ini adalah USD3,2 miliar, di mana Air Products bertindak sebagai investor di bisnis upstream dan downstrem.
Sementara itu, Direktur Utama Bukit Asam Arviyan Arifin menyatakan, bahwa melalui hilirisasi, batu bara berkalori rendah akan diubah menjadi produk lain yangmemiliki nilai tinggi dengan menggunakan teknologi gasifikasi.
Baca Juga: Laba Bersih Bukit Asam Anjlok 21% Jadi Rp3,1 Triliun
Teknologi ini akan mengkonversi batu bara muda menjadi syngas untuk kemudian diproses menjadi Dimethyl Ether (DME), Methanol, dan Mono Ethylene Glycol (MEG). Proyek hilirisasi batubara ini direncanakan akan memproduksi 1,4 juta ton DME, 300 ribu ton Methanol, dan 250 ribu ton MEG. Saat ini studi kelayakan sudah selesai dan masuk ke tahap FEED dan EPC.