KOTA MALANG - Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Malang Raya mulai menuju transisi new normal. Hal tersebut membuat pedagang di pasar Besar sedikit bisa bernapas lega.
Terutama, para pedagang emas. Pasalnya, keuntungannya menanjak setelah PSBB dilonggarkan.
Seorang pedagang emas, Sulchan Akbar mengatakan terjadi sedikit peningkatan pembelian saat masa transisi, pasca PSBB diberlakukan, meskipun belum signifikan.
Baca juga: Petani Milenial Sukses Kembangkan Bisnis, Dulu 2 Ha Kini Miliki Lahan 400 Ha
"Ya ada peningkatan sekitar 20 persen dibandingkan sebelumnya. Ini karena mulai bisa beroperasi," ujar Sulchan ditemui di tokonya, Jakarta, Selasa (16/6/2020).
Sulchan menambahkan, awal-awal masa pandemi tokonya mengalami penurunan hampir 90 persen. Terlebih saat masa PSBB yang terjadi sepekan sebelum hari Raya Idul Fitri 1441 H.
Baca juga: Terpuruk Imbas Covid-19, UMKM Cobalah Lakukan Hal Ini untuk Bangkit
"Apalagi ada pas ganjil-genap (saat PSBB Malang Raya), itu (pendapatan) turun. Pas sepekan mau lebaran itu kita sayangkan, kenapa kok malah ditutup, tapi ya mau gimana lagi ini kan, demi keamanan juga," terangnya.
Meski demikian diakuinya, peningkatan omzet pasca PSBB ini masih jauh dibandingkan omzet tahun lalu pada periode yang sama.
"Dibandingkan tahun lalu memang masih jauh (omzetnya) tapi sudah lumayan bisa bernapas lagi," bebernya.
Baca juga:7 Milenial Bisnis Kedai Kopi, dari Kaesang hingga Bos Kopi Kenangan
Sementara untuk protokol kesehatan, Sulchan menilai masyarakat memang telah mulai sadar dengan tetap memakai masker.
"Kalau untuk itu tidak ada kesulitan, pengunjung juga sudah kita wajibkan memakai masker dan menjaga jarak," ucapnya.
Serupa dengan Sulchan, Lilis Nurhidayati menuturkan pasca PSBB omzet dagangannya meningkat. "Sudah mulai meningkat, tapi ya belum banyak. Untuk protokol kesehatan, pengunjung dibatasi. Masuk dicek suhu tubuh, jaga jarak, harus pakai masker, dan cuci tangan juga," pungkasnya.
(Fakhri Rezy)