Pembiayaan utang ini terdiri dari surat berharga negara (SBN) neto sebesar Rp 369 triliun atau 67,1% terhadap perubahan APBN dengan pertumbuhan 98,3%. Sedangkan untuk pembiayaan investasi tercatat 2,6% terhadap perubahan APBN. Kemudian pemberian pinjaman Rp 1,7 triliun atau tumbuh 37,5%.
Baca juga: Utang Luar Negeri Indonesia Naik Lagi, Kini Tembus USD400,2 Miliar
Meskipun begitu, pembiayaan utang masih on track. Sambil menunggu SKB II dengan BI untuk pembiayaan pemulihan ekonomi nasional (PEN).
Pasar SBN mulai bullish, seiring tren incoming bid lelang SUN mulai naik sejak April, bahkan incoming bid asing sudah berada pada kondisi yang normal, seiring dengan terjadinya net foreign buying pada beberap aminggu terakhir.
(Fakhri Rezy)