JAKARTA - Industri automotif dunia terdampak pandemi virus corona atau Covid-19. Kali ini produsen mobil mewah asal Jerman BMW yang tidak akan memperpanjang 10.000 pekerja kontraknya.
Melansir Reuters, Jakarta, Senin (22/6/2020), dalam sumber perusahaan mengatakan BMW berusaha untuk mengurangi kapasitasnya karena terdampak krisis virus corona.
Baca Juga: PHK 15.000 Karyawan, Renault Masuk Jaring Penyelamatan Pemerintah Prancis
Perusahaan yang berbasis di Munich mengatakan sebelumnya pada hari Jumat bahwa pihaknya telah mencapai kesepakatan dengan dewan pekerjaan terkait langkah-langkah personil untuk masa depan yang berkelanjutan.
BMW tidak sendirian dalam melakukan PHK karena terdampak Covid-19. Produsen mobil lainnya juga melakukan hal yang sama seperti Renault hingga Volvo.
Baca Juga: Pandemi Covid-19, Volvo Pangkas 4.100 Karyawan dan Renault PHK 1.500 Mekanik
Renault berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 15.000 karyawannya di seluruh dunia. Langkah pahit tersebut dilakukan untuk menahan kerugian di tengah Covid-19.
Produsen truk dan peralatan konstruksi AB Volvo berencana memangkas 4.100 karyawan di berbagai posisi pada paruh kedua 2020. Sementera produsen mobil Prancis, Renault akan memangkas 1.500 pekerja teknik.
(Dani Jumadil Akhir)