JAKARTA - Renault berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 15.000 karyawannya di seluruh dunia. Langkah pahit tersebut dilakukan untuk menahan kerugian di tengah Covid-19.
Langkah pahit ditempuh produsen mobil asal Prancis ini, ketika virus corona membuat kerugian terdalam dalam satu dekade.
Baca Juga: PHK 600 Pekerja, Presiden Uber Minta Maaf
Perusahaan, berkomitmen untuk melakukan efisiensi sebesar 2 miliar euro. Rencana ini akan dimatangkan Jumat waktu setempat.
Renault mengklaim menguasai lebih dari 4% pasar global dan mempekerjakan lebih dari 179.000 orang di 39 negara.
Baca Juga: Dihantam Covid-19, Pabrik Tekstil Ini Rumahkan 2.000 Karyawan
Sebelum pandemi, perusahaan itu dalam masalah. Penjualan turun 3% tahun lalu. Jumlah penjualan kendaraan turun 25% dalam tiga bulan pertama tahun ini dan jatuh lebih dramatis lagi di bulan April.
Saat ini Renault masuk dalam jaring pengaman pemerintah Prancis. Renault sedang dalam pembicaraan dengan pemerintah Perancis, selaku pemegang saham sebanyak 15%.