Share

Virus Corona Belum Berakhir, Penerimaan Sektor Tambang Bisa Ambles 20%

Giri Hartomo, Okezone · Selasa 23 Juni 2020 15:10 WIB
https: img.okezone.com content 2020 06 23 320 2234970 virus-corona-belum-berakhir-penerimaan-sektor-tambang-bisa-ambles-20-SSpNBN7JS2.jpg Tambang (Okezone)

JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut dampak virus corona pada industri mineral dan batu bara (Minerba) hingga April belum begitu terasa. Sebab baik dari sisi produksi maupun penerimaan ke negara masih belum menurun.

Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Tata Kelola Minerba Irwandy Arif mengatakan, meskipun belum terasa namun bukan berarti covid-19 tidak berpengaruh. Namun, jika covid-19 ini tak kunjung selesai hingga akhir tahun, sektor minerba juga akan mulai goyang.

 Baca juga: Menko Luhut: Semua Pihak Harus Fokus Siapkan Program Pengembangan SDM untuk Industri Terintegrasi

Bahkan, lanjutnya, bisa mempengaruhi penerimaan negara dari sektor pertambangan. Diperkirakan akan ada penuruanan penerimaan sektor pertambangan sekitar 20% jika covid-19 ini belum berakhir juga hingga akhir tahun.

"Jadi yang kita khawatirkan nanti pada April sampai akhir tahun pasti akan ada pengaruhnya yang sudah diprediksi oleh pemerintah Indonesia kalau ini berlanjut cukup lama tahun 2020 ini akan ada penurunan penerimaan sekitar 20%," ujarnya dalam diskusi virtual BNPB, Selasa (23/6/2020).

 Baca juga: Fokus Kembangkan Industri Minerba, Menko Luhut: Indonesia Kekurangan Sarjana Teknik

Menurut Irwandy, saat ini saja tanda-tanda dari pengaruh covid ke sektor pertambangan sudah mulai terlihat. Misalnya ada pada penurunan harga komoditas di pasar global.

"Kalau kita lihat di sini pertama sduah ada gejala penuruanan harga komoditas mineral batu bara," jelasnya.

 Baca juga: Ekonomi China Mulai Pulih, Harga Komoditi Tambang Naik

Tak hanya itu, proyek-proyek investasi di dalam negeri juga mulai terganggu. Sejak Januari hingga saat ini saja sudah ada proyek investasi smelter juga sudah ada penundaan.

"Kemudian investasi atau prject-rpoject baru dalam peningkatan efesiensi, otomatis berhenti karena tenaga kerja pendanaan dan sebagainnya. Kemudian dari mulai Januari 2020 itu sudah ada pemberhentian pembangunan smelter yang baru karena masalah tenaga kerja dan lain-lain," jelasnya.

 Baca juga: RUU Minerba Disahkan Jadi Undang-Undang, Bos Inalum: Kita Laksanakan

Dari sisi produksi pun kini mulai terganggu karena corona. Misalnnya saja produksi emas Antam yang terpaksa berhenti dan mulai berpengaruh pada penurunan ekspor.

"Nah kemudian batu bara ini, penurunannya sampai dengan Mei 2020 produksinya turun 10% dibandignkan periode yang sama tahun 2019," jelasnya.

Follow Berita Okezone di Google News

(rzy)

Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini