JAKARTA - Para milenial diminta menciptakan lapangan pekerjaan sendiri dan bukan mengeluh susahnya mencari pekerjaan. Sebab sudah banyak beberapa milenial berhasil mendirikan perusahaan rintisan atau startup.
Baca Juga: Menko Airlangga: Semakin Pusing Masyarakat, Makin Banyak yang Merokok
Hal ini dikatakan pengusaha nasional Sandiaga Uno yang juga merupakan Founder OK OCE dalam Indonesia’s Most Popular Digital Financial Brands secara virtual Jumat (26/6/2020).
"Saya tidak ingin para milennial hanya mengeluh mencari kerja susah, seharusnya membuka lapangan usaha sendiri dengan menjadi entrepreneur. Milennial seharusnya tidak hanya mengeluh harga listrik mahal, harga kuota mahal," kata Sandi.
Baca Juga: Sandiaga Uno Dicurhati, 47% UMKM Berhenti Total
Menurut Sandi, seharusnya milennial menciptakan solusi-solusi yang langsung aplikatif dan berperan membangun masa depan yang lebih sejahtera adil dan makmur.
"Saya yakin dengan semakin banyaknya entrepreneur muda kita menciptakan peluang-peluang usaha, membuka lapangan kerja, menciptakan inovasi-inovasi sehingga layanan produk layanan jasa untuk kebutuhan sehari-hari kita semakin stabil dan terjangkau,” kata Sandiaga.
Sementara itu, dalam transformasi teknologi digital akan menjadikan perusahaan lebih tangguh dan lebih mampu untuk menghadapi pandemi Covid-19 ini, karena dibangun dengan kekuatan digital akan mampu untuk menjangkau solusi-solusi yang inovatif dan aplikatif di tengah pandemi Covid 19 ini.
"Misalnya cashless banking menjadi salah satu pendorong perubahan-perubahan budaya. Dulu kita harus pegang uang tunai tetapi sekarang harus dalam bentuk pembayaran yang digital dan ini adalah bagian dari pada digitalisasi yang terjadi di seluruh ekonomi kita," ujarnya.
Founder & CEO Iconomics Bram S Putro menjelaskan bahwa digitalisasi yang sudah diadopsi oleh perusahaan-perusahaan keuangan sangat bermanfaat saat Indonesia dan dunia dihantam oleh Covid-19.
“Kemajuan teknologi digital pada industri jasa keuangan saat ini harus selalu diapresiasi. Seiring perkembangan teknologi digital dan perubahan perilaku konsumen, khususnya millennial, digitalisasi hukumnya wajib, sudah tidak ada kompromi lagi. Dengan digitalisasi pula, akan semakin mempercepat literasi dan inklusi keuangan,” katanya.
(Dani Jumadil Akhir)