JAKARTA - Starbucks mengikuti jejak Unilever hingga Coca-Cola memboikot iklan di seluruh media sosial (medsos), termasuk iklan di Facebook. Langkah ini sebagai bentuk kampanye menolak ujaran kebencian di berbagai medsos.
Starbucks akan tetap memposting dan menggunggah di media sosial mereka namun bukan sebagai iklan berbayar.
Baca Juga:Â Gara-Gara Coca-Cola, Kekayaan Bos Facebook Lenyap Rp102,57 TriliunÂ
Starbucks mengatakan dengan tegas bahwa mereka menentang adanya ujaran kebencian. Perusahaan kopi asal AS akan melakukan diskusi internal dengan media dan organisasi hak sipil untuk menghentikan penyebaran ujaran kebencian.
"Kami percaya lebih banyak yang harus dilakukan untuk menciptakan komunitas online yang ramah dan inklusif, dan kami percaya bahwa para pemimpin bisnis dan pembuat kebijakan perlu bersatu untuk memengaruhi perubahan nyata" tulis pernyataan Starbucks seperti dilansir CNBC, Jakarta, Senin (29/6/2020).
Baca Juga: Punya Harta Rp4.774 Triliun, Raja Minyak Ini Tak Pernah Masuk Daftar Miliarder DuniaÂ
Meskipun Starbucks menghentikan kegiatan iklan mereka, ia tidak tergabung dalam gerakan kampanye boikot #StopHateforProfit .
Seorang juru bicara Starbucks mengatakan peghentian iklan di media sosial ini tidak mencakup di YouTube, yang dimiliki oleh Google.
Follow Berita Okezone di Google News