MALANG – Selama penutupan hampir tiga bulan lebih kawasan wisata Gunung Bromo akibat pandemi corona, pengelola dari Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNBTS) memperkirakan terdapat kerugian cukup besar bagi masyarakat pelaku wisata.
Kepala Balai Besar TNBTS John Kenedie mengatakan, kerugian banyak diderita warga yang mengandalkan mata pencahariannya dari wisata.
Baca Juga: New Normal di Destinasi Wisata Indonesia, Kemenparekraf Tekankan Kebersihan hingga Keamanan
“Kalau hasil penghitungan kita, dari segi konservasi tidak terlalu (ada kerugian), tapi hasil masyarakat di sekitar taman nasional, home stay, hotel, asongan, kuda yang rugi,” tutur John Kenedie ditemui Okezone di kantornya, pada Kamis (2/7/2020).
Namun terkait nominal kerugian berapa, pihaknya belum melakukan perhitungan secara detail. Meski demikian bila perhitungan setahunnya keuntungan mencapai Rp596 miliar, maka tak kurang ratusan miliar pendapatan pelaku – pelaku wisata di TNBTS ‘menguap’.