Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Utang Rp32 Triliun hingga Rugi Bikin Garuda Hanya Bertahan 4 Tahun? Ini Faktanya

Natasha Oktalia , Jurnalis-Minggu, 19 Juli 2020 |09:01 WIB
Utang Rp32 Triliun hingga Rugi Bikin Garuda Hanya Bertahan 4 Tahun? Ini Faktanya
Kondisi Keuangan Garuda Indonesia di Tengah Virus Corona. (Foto: Okezone.com)
A
A
A

JAKARTAPT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) sedang dalam masalah perekonomian akibat pandemi corona. Perseroan mencatat total utang mencapai Rp31,93 triliun bahkan rugi hingga Rp15,8 triliun.

Mulai dari penawaran mengenai pensiun dini hingga penundaan pembayaran atas operasionalnya tengah dihadapi Garuda saat ini.

Okezone merangkum fakta-fakta terkini soal kondisi Garuda Indonesai, Minggu (19/7/2020).

1. Tawaran Cuti kepada 800 Karyawan

Penawaran cuti kepada 800 karyawan PKWT ( Perjanjian kerja waktu tertentu) dijelaskan oleh Irfan Septiaputra selaku Dirut Garuda Indonesia. Diakui dirinya, Garuda menawarkan pensiun didi terhadap sejumlah karyawannya. Sampai saat ini sudah ada sekitar 400 karyawan yang menerima tawaran tersebut.

"Di dalam aturan diperbolehkan pegawai melakukan pensiun dini, untuk mereka yang berusia di atas 45 tahun. Sampai saat ini hampir 400 orang yang bersedia," katanya di Komisi VI DPR secara Virtual.

2. Pendapatan Anjlok 90%

Maskapai berpelat merah ini mengalami kondisi keuangan yang bisa dikatakan tidak baik. Dirut Garuda, Irfan mengungkapkan penurunan pendapatan perusahaan ini mencapai 90% yang diakibatkan oleh Covid.

"Jadi persoalan di Garuda hari ini adalah revenue (pendapatan) turun sampai 90%, jadi tinggal 10 persen," ujarnya.

3. Utang Tembus Rp32 triliun

Garuda Indonesia saat ini tercatat dengan total utang mencapai Rp32 triliun yang diakibatkan dari utang usaha beserta pajak senilai USD905 juta dan utang pinjaman kepada bank sebesar USD1,313 miliar. Selain itu, pihaknya juga telah memproyeksikan kerugian tahun ini mencapai USD1,1 miliar atau setara Rp15,8 triliun.

"Saldo utang usaha dan pinjaman bank per 1 Juli 2020 totalnya 2,2 miliar dolar (AS), ini terdiri dari USD905 jutadolar operasional, pinjaman jangka pendek USD668 juta dan pinjaman jangka panjang USD645 juta. Dari USD645 ada pinjaman sukuk USD500 juta yang sudah kita berhasil negosiasi dan extend jadi Juni 2023," ungkapnya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement