Sri Mulyani mengatakan pembiayaan utang pemerintah tercatat Rp421 triliun atau tumbuh 132% periode 31 Juni 2020 dibandingkan periode Mei 2019 yang sebesar 2,9%
Menurutnya peningkatan utang pemerintah ini, terjadi karena adanya ketidakpastian yang dipengaruhi kondisi global maupun domestik.
"Jadi kita melakukan realisasi pembiayaan utang secara total Rp421,5 t atau 34,5% terhadap Perpres 72 perubahan APBN, growth 132,2%" ujar dia dalam konfrensi pers APBN KiTa.
Dia juga menjelaskan pembiayaan utang ini terdiri dari surat berharga negara (SBN) neto sebesar Rp430,4 triliun atau 36,7 % terhadap perubahan APBN dengan pertumbuhan 119,9%.
"Kemudian, untuk pinjaman realisasinya 8,9% atau tumbuh 39,2%," ungkap dia.
(Feby Novalius)