JAKARTA - Tanggung jawab pekerjaan sering membuat pasangan yang sudah menikah akan membuat dilema. Apalagi, jika salah satunya ada yang harus bekerja di beda daerah.
Hubungan jarak jauh atau sering disebut long distance marriage membuat sepasang suami istri tidak tinggal bersama. Bukan karena hubungan yang telah rusak, tapi dikarenakan akan masalah karier.
Baca juga: 4 Investasi untuk Tabungan Pendidikan si Kecil
Terkadang pasangan long distance marriage memiliki kendala. Terutama beban financial yang lumayan berat misalnya.
Oleh sebab itu, mengutip akun pribadi Prita Ghozie, Jakarta, Rabu (29/7/2020), berikut cara-cara mengelola keuangan bagi pasangan Suami Istri yang LDR:
1. Long distance marriage berarti terdapat 2 pengeluaran rumah tangga
Long distance marriage tidak sama dengan memiliki satu pengeluaran saja. Ada biaya juga yang mencakup gas, listrik, dan lain-lain yang menjadi double. Untuk itu penting sekali untuk menghitung kebutuhan rumah tangga untuk 2 pengeluaran. Dengan masing-masing suami istri mengetahui akan pengeluaran ini, maka perhitungan cash flow bulanan bisa lebih terukur.
Baca juga: Saham vs Emas, Investasi Mana yang Paling Gacor?
2. Wajib memiliki dana darurat
Dana darurat hukumnya wajib karena musibah atau hal tak terduga bisa hadir kapan saja, padahal belum tentu pasangan bisa saling membantu secara fisik karena terpisah lokasi dan waktu. Dana darurat juga bisa membantu apabila pendapatan atau income terputus sementara atau tidak mencukupi, maka dana darurat ini bisa dipergunakan untuk keadaan darurat yang membutuhkan dana segera. Dana darurat sebaiknya hanya berbentuk tabungan yang mudah diakses oleh suami mau pun istri.
3. Pertimbangan rekening bersama untuk pos hidup rutin
Agar pengaturan bujet bulanan lebih mudah, rekening bersama untuk membayar berbagai pos pengeluaran rumah tangga sebaiknya dimiliki. Dengan demikian, penghasilan dari pasangan yang bekerja dapat sama-sama dialokasikan untuk pengeluaran rutin bulanan di rumah tangga suami dan istri. Hal ini juga membantu terjadinya komunikasi dan keterbukaan keuangan antar-pasangan.
4. Tetap berinvestasi dengan bantuan rekening bersama
Selain untuk pos hidup rutin, rekening bersama juga sebaiknya digunakan untuk pos investasi. Lakukanlah investasi terlebih dahulu sebelum melakukan pengeluaran rutin. Dengan berinvestasi walau sekecil apapun, maka dana ini akan terus berkembang, dan bisa memberikan imbal balik yang baik, sehingga akan banyak tujuan keuangan yang bisa tercapai lebih awal.
5. Alokasi budget khusus untuk komunikasi dan transportasi
Kebutuhan komunikasi bulanan harus dialokasikan untuk video-call dan lainnya. Selain itu, jadwal bertemu harus benar-benar diperhitungkan, karena menyangkut biaya tiket transportasi yang mungkin besar. Manfaatkanlah tiket promo atau tiket diskon, pesanlah jauh-jauh hari. Apabila jadwal bertemu diatur diawal, maka pengeluaran untuk tiket seperti ini bisa dicicil dengan menabung atau berinvestasi secara berkala.
(Fakhri Rezy)