JAKARTA - Hong Kong mengalami resesi selama satu tahun penuh. Hal ini menyusul sulit pulihnya ekonomi Hong Kong akibat pandemi virus corona.
Negara yang menjadi pusat keuangan Asia itu ekonominya minus 9% pada kuartal II-2020 (year on year/yoy). Ini adalah kontraksi ekonomi yang keempat atau sudah setahun secara berturut-turut ekonomi Hong Kong tidak tumbuh.
Baca Juga: Tidak Ubah Mata Uang, Hong Kong Tak Ada Rencana Pakai Dolar AS
Minusnya ekonomi Hong Kong ini karena aksi demo anti kebijakan pemerintah yang berlangsung berbulan-bulan. Apalagi peristiwa itu semakin diperparah dengan adanya perang dagang antara Amerika Serikat dengan China.
Namun, jika melihat data kuartal terakhir, penurunan ekonomi Hong Kong setidaknya tetap stabil. Berdasarkan angka yang direvisi menunjukkan bahwa ekonomi juga menyusut sekitar 9% pada kuartal pertama 2020, lebih buruk daripada yang dilaporkan sebelumnya.
Baca Juga: Hong Kong Resmi Resesi, Negara Lain Menyusul?
"Ekonomi Hong Kong stabil pada kuartal terakhir karena stimulus fiskal dan permintaan yang lebih kuat di China daratan mengimbangi konsumsi dan investasi yang lebih lemah," tulis Ekonom China untuk Capital Economics Martin Rasmussen melansir CNN, Kamis (30/7/2020).