JAKARTA - PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) mengalami rugi bersih sebesar Rp358 miliar pada semester I-2020 dampak pandemi virus corona atau Covid-19. Hal ini berbanding terbalik saat semester I-2019 yang berhasil mencatat laba bersih Rp1,16 triliun. Selain itu, Matahari juga menutup beberapa gerainya.
Penjualan Matahari yang mencapai Rp3,9 triliun atau turun 62,7% pada semester II-2020 dibandingkan semester I-2019. Sementara pendapatan bersih Matahari turun 62,1% menjadi Rp2, 253 miliar.
"Pandemi Covid-19 telah secara signifikan berdampak pada operasi Matahari pada kuartal kedua," kata Matahari seperti dikutip dalam keterburkaan informasi BEI, Jakarta, Senin (3/8/2020).
Baca Juga:Â Terlilit Utang, Mantan Orang Terkaya China Ini Jual Gedung Pencakar LangitÂ
Sebagai tindak lanjut, Matahari mengambil langkah pengurangan biaya secara menyeluruh, termasuk upaya untuk memperoleh keringanan sewa, yang telah menghasilkan penurunan pengeluaran operasional sebesar 53,8% pada kuartal kedua.
Pada saat yang sama, Matahari meningkatkan pinjaman menjadi Rp2,06 triliun sebagai dukungan untuk pembayaran kepada pemasok.
Meskipun menghadapi tantangan Covid-19, Matahari memutuskan untuk meneruskan rencana pembukaan sejumlah gerainya yang sebelumnya tertunda, dan membuka tiga toko baru dengan luas masing-masing sekitar 6.000-7.000 meter persegi.
Satu gerai dibuka di Palembang pada kuartal kedua, dan dua gerai lainnya dibuka di Depok dan Tangerang pada bulan Juli, sehingga total gerai kini menjadi berjumlah 154 gerai yang beroperasi di 76 kota. Ketiga gerai baru ini telah menunjukkan kinerja penjualan yang menjanjikan selama awal perdagangannya.
Baca Juga:Â 7 Rencana Besar Presiden Jokowi Pulihkan Ekonomi di Tahun DepanÂ
CEO dan Wakil Presiden Direktur Matahari Terry O'Connor mengatakan, di masa lalu, Matahari telah menutup gerai-gerai dengan kinerja kurang baik, dengan mempertimbangkan akhir masa sewa atau peluang real estat yang menarik.
"Namun, mengingat terjadinya pandemi COVID-19 serta upaya kami untuk merestrukturisasi bisnis, kami memutuskan untuk mempercepat penutupan gerai yang berkinerja kurang baik," ujarnya.
"Sampai saat ini, kami telah menutup enam gerai format besar pada tahun 2020. Pada saat yang sama, kami membuka satu gerai baru di Palembang pada Mei 2020, dan dua gerai baru di kota Depok dan Tangerang pada Juli 2020," ujarnya.