JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi kuartal II tahun 2020 diperkirakan negatif kisaran minus 4,72% (year on year/yoy) dari kuartal sebelumnya tercatat 2,97% yoy.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan data yang mengindikasikan konsumsi rumah tangga menunjukkan penurunan yang signifikan sepanjang kuartal II tahun 2020 di mana laju pertumbuhan penjualan ritel pada periode April-Juni 2020 tercatat terkontraksi -14,4% yoy dibandingkan laju penjualan ritel pada kuartal II 201o yang tercatat -1,8%yoy.
Baca Juga: Tugas Khusus Satgas dari Jokowi, Ekonomi Kuartal III Jangan Sampai Negatif!
"Sementara, indeks kepercayaan konsumen pada periode kuartal II 2020 juga menunjukkan tren yang menurun cukup signifikan sekitar -33,7% yoy pada akhir Juni 2020," katanya, Rabu (5/8/2020).
Selain itu, laju pertumbuhan nilai tukar petani pada kuartal 2020 tercatat 0,15% yoy dari kuartal sebelumnya yang tercatat 1,7% yoy. Pertumbuhan penjualan mobil mengalami kontraksi -70,4%yoy dari kuartal II tahun 2019 yang tercatat -10,7% yoy.
"Selain penjualan mobil yang mengalami pertumbuhan negatif, penjualan motor juga mengalami kontraksi -79,7% yoy dari kuartal II tahun 2019 yang tercatat -0,01% yoy," katanya.
Selain itu, impor barang konsumsi sepanjang kuartal II tahun 2020 tercatat tumbuh -11,9%yoy dari periode yang sama tahun 2019 yang tercatat -4,7% yoy. Serta , pertumbuhan investasi pada kuartal 202p diperkirakan mengalami kontraksi di kisaran -5,34% yoy dari kuartal II tahun 2019 yang tercatat 4,55%, di mana investasi bangunan dan non-bangunan cenderung melambat.
"Sementara itu, dari sisi produksi,secara umum mengalami perlambatan," tandasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)