JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II-2020 mencapai minus 5,32%.Sebelumnya angka pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh positif 2,97% pada kuartal I-2020.
Minusnya pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah diprediksi banyak pihak imbas dampak pandemi virus corona atau Covid-19.
"Pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2020 mengalami kontraksi 5,32%," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi virtual, Jakarta, Rabu (5/8/2020).
Sementara, selama semester I-2020 mengalami kontraksi 1,26%
Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Diramal Minus 4,72%, Ini Pemicunya
Sebelumnya, Ekonom Bank Permata Josua Pardede memprediksi pertumbuhan ekonomi kuartal II 2020 terkontraksi di kisaran -4,72% (year on year/yoy) dari kuartal sebelumnya tercatat 2,97% yoy.
"Pertumbuhan ekonomi kuartal II tahun 2020 diperkirakan terkontraksi di kisaran -4,72% (year on year/yoy) dari kuartal sebelumnya tercatat 2,97% yoy," kata Josua.
Baca Juga: Jika Indonesia Resesi, Pemerintah Harus Lakukan Apa?
Dia melanjutkan konsumsi pemerintah diperkirakan melambat tipis sekitar -1,55% yoy dari kuartal II tahun 2019 yang tercatat 8,2%yoy seiring dengan realisasi laju pertumbuhan belanja Kementerian atau lembaga yang tercatat melambat menjadi -2,9% yoy dari periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 4,9%yoy.
"Surplus neraca perdagangan pada kuartal II 2020 dibandingkan kuartal II tahun sebelumnya mengindikasikan bahwa net ekspor pada komponen PDB di kuartal II 2020 diperkirakan cenderung meningkat dibandingkan net ekspor pada kuartal kedua 2019 , di mana laju impor non-migas pada kuartal II-2020 tercatat terkontraksi -16,5% yoy sementara ekspor non-migas tercatat terkontraksi -11,3%yoy," katanya.
(Rani Hardjanti)