JAKARTA - Kementerian Pertanian dengan lembaga lainnya terus menjalankan sinergi untuk bekerja sama. Salah satunya adalah hubungan Kementan dengan Badan Narkotika Nasional (BNN).
Melalui program Grand Design Alternative Development (GDAD), Kementan dan BNN menanggulangi penyebaran Narkotika. Program tersebut dimulai sejak tahun 2016 dan akan berlangsung hingga 2025.
 Baca juga: Panen Jagung di Gorontalo, Presiden Jokowi Bangga Produksi Meningkat Pesat
Seperti yang dilansir dari laman @kementerianpertanian, Jakarta, Rabu (5/8/2020), fokus program tersebut bertujuan untuk mengurangi kultivasi ganja terutama di Aceh.
Program tersebut juga untuk mendorong kultivasi tanaman produktif. Di daerah Bireun, Aceh warga diajak untuk menanam jagung hibrida berkualitas tinggi demi mengurangi aktivitas menanam ganja.
 Baca juga: Presiden Jokowi Panen Raya dan Ekspor Jagung di Gorontalo
GDAD tersebut diikuti oleh 17 kecamatan dengan total petani mencapai 5.509 orang. Dengan lahan garapan seluas 11.701 hektare dan menghasilkan sebanyak 65 ribu ton.
"Selain itu, program ini juga telah berhasil mengubah lahan ganja seluas 625 hektare menjadi lahan tanaman yang produktif di Kabupaten Aceh Besar." tulis Kementan.
Program GDAD tersebut merupakan solusi dengan pendekatan humanis. Dalam rangka memerangi narkoba sekaligus memanfaatkan potensi Sumber Daya Alam (SDA).
Penyalahgunaan narkotika berdampak buruk bagi sumber daya alam dan manusia Indonesia. Katakan tidak pada narkoba, mulailah hidup sehat dan manfaatkan lahan produktif untuk pertanian yang lebih positif.
(rzy)