JAKARTA - Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan, dalam pola pelaksanaan kerja dari rumah atau work from home (WFH), mayoritas pegawai di Kementerian Keuangan mengaku bahwa hal itu bisa berjalan dengan efektif.
Baca Juga: WFH Bikin Sri Mulyani Kerja 24 Jam Sehari, 7 Hari Seminggu
Bahkan, sebagian besar pegawai Kemenkeu juga memperlihatkan kinerja yang tidak menurun, meskipun banyak dari pekerjaan yang mereka selesaikan harus dilakukan secara online dengan kinerja berkerja yang lebih lama.
"Kalau di lingkup Kementerian Keuangan ini, sekitar 90% pegawai mengaku bahwa mereka bisa menyelesaikan pekerjaannya secara online. Jadi opsi bekerja dari rumah atau work from home itu bukan masalah bagi mereka," ujar Suahasil di Jakarta, Rabu (12/8/2020)
Baca Juga: Arahan Sri Mulyani, PNS Kemenkeu Akan Work From Home Permanen
Selain itu, Suahasil juga mengatakan bahwa sekitar 86% pegawai di Kemenkeu mengaku pekerjaan yang mereka lakukan di rumah juga bisa berjalan secara efektif.
"Dan sekitar 86% pegawai juga merasa pekerjaan yang mereka lakukan secara online dengan work from home itu tetap efektif," ujarnya.
Selain itu, adanya berbagai macam agenda yang dilakukan secara virtual, diakui Suahasil juga memberikan manfaat lain. Khususnya, dalam hal penghematan anggaran atau belanja pemerintah.
Tidak adanya perjalanan dinas atau berbagai macam paket pertemuan lain, yang biasanya marak dilakukan di masa-masa sebelum pandemi Covid-19, nyatanya turut berkontribusi dalam hal tersebut.
"Sehingga, semestinya hal itu (anggaran) dapat dialokasikan untuk penanganan Covid-19 di Indonesia," kata Suahasil.
Meskipun, lanjut Suahasil, memang terdapat sejumlah penyesuaian yang mesti dilakukan, dalam menerapkan pola kerja WFH tersebut agar semuanya bisa berjalan dengan lancar dan efektif.
"Tapi memang perlu juga melakukan sejumlah belanja, untuk efektifitas kerja daring ini agar tetap produktif. Seperti misalnya pulsa dan perangkat yang memadai untuk mendukung WFH tersebut," katanya.
(Dani Jumadil Akhir)