JAKARTA - Pemerintah menargetkan pemulihan ekonomi nasional akan pulih secara 100% pada awal semester II-2021 hingga 2022. Pemulihan ekonomi dalam negeri secara utuh itu diproyeksikan karena didorong oleh pertumbuhan sejumlah sektor bisnis di tahun mendatang.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus Ketua Pelaksana Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Erick Thohir mengatakan, sejumlah langkah strategi untuk mendongkrak perbaikan ekonomi nasional telah dilakukan pihaknya. Salah satunya adalah dengan memproduksi vaksin secara masal pada awal tahun 2021 yang dilakukan oleh PT Bio Farma (Persero).
Baca Juga: Jokowi Bakal Habiskan Duit Rp2.700 Triliun, RI Selamat dari Resesi?
Dengan demikian, pihaknya memastikan pemulihan kesehatan itu akan berdampak besar pada sejumlah sektor bisnis. Dia bilang, targetnya pada pertengahan tahun 2021 sejumlah sektor bisnis seperti, jasa, industri, perdagangan, investasi akan kembali pulih.
"Kita harus memastikan vaksin imunisasi secara besar-besaran untuk masyarakat Indonesia di (awal) tahun depan. Dan juga melakukan perbaikan stimulus ekonomi dan tentu diharapkan kedepannya Industri baik perdagangan, investasi pariwisata, jasa di pertengahan tahun 2021 sampai 2022 bisa kembali bangkit, dengan begitu ekonomi akan pulih secara 100 persen seperti sebelum Covid-19," ujar Erick dalam Webinar, Jakarta, Rabu (12/8/2020).
Baca Juga: Menko Airlangga Prediksi Ekonomi RI Minus 1% di Kuartal III, Jadi Resesi Nih?
Erick pun memaparkan, tiga langkah utama yang menjadi konsentrasi pihaknya. Pertama, memastikan atau memprioritaskan masyarakat Indonesia bebas dari Covid-19 dan reformasi kesehatan. Realisasi langkah ini sudah dilakukan dengan memproduksi vaksin.
Kedua, Indonesia bekerja. Erick bilang, prioritas pemberdayaan dan percepatan penyerapan tenaga kerja secepatnya direalisasikan karena dapat memberikan kontribusi besar bagi pembangunan ekonomi di tengah pandemi, serta berkontribusi pada transformasi ekonomi Indonesia ke depannya.
"Ketiga, Indonesia tumbuh. Ini adalah prioritas pemulihan ekonomi dan transformasi ekonomi nasional," ujar Erick.