JAKARTA - Asuransi menjadi barang wajib yang harus dimiliki pada masa pandemi dan juga krisis seperti saat ini. Karena dengan adanya asuransi, sesuatu yang sifatnya bisa merugikan baik bagi tubuh maupun aset properti sendiri.
Namun sering kali, penghasilan yang tak seberapa menjadi salah satu kendala bagi seseorang untuk menjadi nasabah dari asuransi. Karena beberapa orang berpikir sayang untuk mengeluarkan uang untuk sesuatu hal yang belum tentu dipakai.
Baca Juga: Sudah Tercover BPJS Kesehatan, Harus Ambil Asuransi Lain?
Perencana Keuangan dari Mitra Rencana Edukasi (MRE) Mike Rini mengatakan penghasilan yang terbatas jangan menjadi salah satu hambatan bagi seseorang untuk tidak memiliki asuransi. Karena menurutnya asuransi menjadi salah satu hal yang penting untuk mengcover kita ketika situasi buruk menghampiri.
Oleh karena itu lanjut Mike, jika dana yang dimiliki sangat pas-pasan maka asuransi yang paling diutamakan adalah kesehatan. Lalu jika dana yang dimiliki masih berlebih maka bisa dilanjutkan untuk menambah asuransi jiwa.
Baca Juga: Ekonomi RI di Ambang Resesi, Investasi Apa yang Cuan?
"Ya sudah asuransi kesehatan, asuransi jiwa. Kalau belum punya tanggungan ga perlu asuransi jiwa. Menyesuaikan kemampuan keuangannya saja," ujarnya saat dihubungi Okezone, Jumat (14/8/2020).
Lalu jika memang uang lebih, penting untuk mengasuransikan aset propertinya. Sebenarnya dalam asuransi properti ini ada beberapa pilihan paket yang bisa dipilih. Dalam memilih paket tersebut hendaknya disesuaikan dengan kemampuan keuangan masing-masing orang.
Namun yang sangat perlu dimiliki menurutnya minimal bisa mengcover untuk kebakaran. Lalu kemudian jika memiliki uang berlebih bisa menambah seperti mengcover untuk gempa bumi maupun kerusakan properti lainnya.
"Tapi saya kira tiap orang yang memiliki properti sebaiknya sangat disarankan memiliki asuransi kerugian yang bas mengcover harta bendanya. Kalau terjadi banjir rumahnya rusak anda bisa klaim. Sama lah kaya asuransi kendaraan," jelasnya.
Lalu jika masih memiliki uang berlebih juga bisa mengasuransikan kendaraannya. Itu pun jika kendaraan yang dimiliki seperti mobil yang mana ketika terjadi kerusakan menelan biaya yang cukup mahal untuk memperbaikinya.
"Orang kalau dananya pas-pasan rumahnya enggak gede gede banget dong ya. Mungkin kendaraan juga ga punya kali ya asumsi saja," kata Mike.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)