Sementara Ketua Umum Perkumpulan Transportasi Wisata Indonesia (PTWI) Yuli Sayuti mengatakan, dari semua operator bus yang terdampak, operator bus pariwisata adalah yang paling terpuruk.
Menurut dia, untuk operator bus AKAP masih bisa beroperasi meski operasional dibawah 50%.
“Tapi kami di Bus Pariwisata ini sangat terpengaruh oleh dua hal. Pertama stigma masyarakat, dan kedua ketegasan pemerintah daerah mengenai kepastian terbukanya dan beroperasinya objek wisata di daerah,” ujarnya.
Meski pemerintah sudah memberikan stimulus pada angkutan Transportasi, namun masih dibutuhkan perhatian yang lebih. “Kita sudah dapat keringanan enam bulan untuk cicilan, meski belum semua. Tapi ini masih perlu ditambah mengingat sektor ini juga punya ribuan tenaga kerja lepas,” pungkasnya.
(Feby Novalius)